Rabu, 20 Januari 2016

Aneka Olahan Bawang Merah Yang Menginspirasi Usaha

Produk Olahan Bawang Merah


Masih berbicara tentang bawang merah. Kali ini kita mencoba melihat potensi pemasaran bawang merah selain dalam bentuk segar. Ternyata, selain dalam bentuk umbi segar, bawang merah juga berpotensi dipasarkan dalam bentuk produk olahan. Menariknya, pemasaran bawang merah dalam bentuk produk olahan berpotensi memberikan harga jual yang lebih baik.

Mungkin Anda bertanya-tanya apa saja produk olahan bawang merah tersebut? Berikut adalah beberapa produk olahan bawang merah yang banyak ditemukan di pasaran dan memiliki prospek bisnis yang bagus, yaitu:

a. Bawang goreng

Mungkin bawang goreng tidak asing lagi bagi Anda. Produk ini banyak dibutuhkan dalam berbagai kuliner nusantara. Misalnya untuk taburan pelengkap nasi goreng, soto, bakso dan lain-lain. Tidak hanya itu bahkan beberapa kue tradisional menggunakan bawang goreng sebagai penghias dan penyedap rasa. Misalnya kue ghasidah, kue tradisional melayu yang dibentuk seperti kerucut kemudian pinggirnya digunting-gunting sehingga membentuk sisik seperti kulit nanas. Selanjutnya pada bekas guntingan tersebut diselipkan satu atau dua helai bawang goreng.

Mengingat banyaknya fungsi bawang goreng dalam kuliner nusantara. Maka peluang usaha bawang goreng ini juga akan semakin terbuka lebar. Mengingat, orang-orang mulai mencari segala sesuatu yang praktis dan siap pakai.

Proses pengolahan bawang goreng ini tidak terlalu sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak. Dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan dengan modal yang minim. Saat ini sudah banyak kaum ibu yang mencoba mengembangkan usaha bawang goreng ini dalam skala home industri. Jika Anda tertarik mengambil peluang ini, mengapa tidak?

b. Bumbu pasta instan

Apa yang dimaksud dengan bumbu pasta instan? Bumbu pasta instan adalah bumbu siap saji yang dibuat dalam bentuk pasta. Terbuat dari berbagai campuran bumbu dan rempah, sesuai dengan kegunaan bumbu tersebut. Misalnya bumbu gulai, bumbu rendang, bumbu semur dan sebagainya. Bumbu-bumbu yang dibutuhkan untuk masing-masing kuliner tersebut sudah disatukan, dan dibuat dalam bentuk pasta. Jadi, ketika Anda ingin memasak tidak perlu lagi menggiling cabe, bawang dan campuran bumbunya. Karena bumbu pasta instan sudah tersedia dan siap digunakan langsung. Bumbu pasta instan dewasa ini semakin dibutuhkan. Terutama untuk kaum ibu yang sibuk dengan rutinitas kariernya dan tetap ingin menyajikan kuliner nusantara yang kaya bumbu bagi keluarganya. 

c. Tepung bawang 

Tepung bawang adalah produk olahan dari bawang merah melalui proses pengeringan dan penggilingan hingga berbentuk tepung. Proses pengolahan ini menghasilkan produk olahan bawang instan berbentuk tepung yang siap pakai. 

d. Bawang giling

Produk olahan lain yang mungkin dihasilkan dari umbi bawang ini adalah produk dalam bentuk bawang giling. Bawang giling adalah produk olahan bawang yang dihasilkan melalui proses penggilingan atau penghancuran dengan menggunakan blender. Produk ini tidak tahan lama, namun memiliki keunggulan aroma dan cita rasanya yang alami.

Demikian, empat bentuk produk olahan dari bawang merah. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan tambahan dari umbi bawang merah ini.

Oleh: Neti Suriana


Cara Terbaik Budidaya Bawang Merah / Cara Menanam Bibit Bawang Merah




Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun pada saat-saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga harganya anjlok. Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan pemerintah yang seringkali memperparah kejatuhan harga bawang merah di pasaran.
Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan budidaya bawang merah diluar musim. Seiring dengan pembatasan kegiatan budidaya di musim-musim puncak.
Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 hingga 900 meter dari permukaan laut. Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32 derajat celcius. Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar pH 5,6-7.
Kali ini alamtani mencoba menguraikan langkah-langkah teknis yang perlu disiapkan untuk melakukan usaha budidaya bawang merah. Cara menanam bawang merah ini disarikan dari pengalaman para petani bawang di Brebes, Jawa Tengah. Berebes merupakan salah satu sentra budidaya bawang merah terbesar di Indonesia.
Benih bawang merah
Varietas benih untuk budidaya bawang merah cukup banyak. Ada benih lokal hingga benih hibrida impor. Bentuk benihnya ada yang dari biji, ada juga berupa umbi. Kebanyakan budidaya bawang merah di sentra-sentra produksi menggunakan umbi sebagai benih.
Benih bawang merah yang baik berasal dari umbi yang dipanen tua, lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari dataran tinggi. Benih bawang merah yang baik setidaknya telah disimpan 2-3 bulan. Ukuran benih sekitar 1,5-2 cm dengan bentuk yang bagus, tidak cacat, berwarna merah tua mengkilap.
Kebutuhan benih untuk budidaya bawang werah tergantung dengan varietas, ukuran benih dan jarak tanam. Untuk jarak tanam 20×20 dengan bobot umbi 5 gram dibutuhkan sekitar 1,4 ton benih per hektar. Untuk bobot yang sama dengan jarak tanam 15×15 dibutuhkan 2,4 ton per hektar. Bila bobot umbi lebih kecil, kebutuhan umbi per hektarnya lebih sedikit lagi.
Pengolahan tanah dan penanaman
Tanah dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesusai dengan kondisi kebun. Jarak antar bedengan 50 cm, sekaligus dijadikan parit sedalam 50 cm. Cangkul bedengan sedalam 20 cm, gemburkan tanahnya. Bentuk permukaan atau bagian atas bedengan rata, tidak melengkung.
Tambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5 ton per hektar apabila keasaman tanah kurang dari pH 5,6. Penambahan kapur setidaknya diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Gunakan 15-20 pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Tebarkan pupuk di atas bedengan dan aduk dengan tanah hingga merata. Bisa juga ditambahkan urea, ZA, SP-36 dan KCL sebanyak 47 kg, 100 kg, 311 kg dan 56 kg setiap hektarnya. Campur pupuk buatan tersebut sebelum diaplikasikan. Biarkan selama satu minggu sebelum bedengan ditanami.
Siapkan benih atau umbi bawang merah yang siap tanam. Apabila umur umbi masih kurang dari 2 bulan, lakukan pemogesan terlebih dahulu. Pemogesan adalah pemotongan bagian ujung umbi, sekitar 0,5 cm. Fungsinya untuk memecahkan masa dorman dan mempercepat tumbuhnya tananaman.
Jarak tanam untuk budidaya bawang merah pada saat musim kemarau dipadatkan hingga 15×15 cm. Sedangkan pada musim hujan setidaknya dibuat hingga 20×20 cm. Benih bawang merah ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi kedalam tanah.
Perawatan budidaya bawang merah
Penyiraman pada budidaya bawang merah hendaknya dilakukan sehari dua kali setiap pagi dan sore. Setidaknya hingga tanaman berumur 10 hari. Setelah itu, frekuensi penyiraman bisa dikurangi hingga satu hari sekali.
Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman bawang merah berumur 2 minggu. Jenis pupuk terdiri dari campuran urea, ZA, dan KCl yang diaduk rata. Komposisi masing-masing pupuk sebanyak 93 kg, 200 kg dan 112 kg untuk setiap hektarnya. Pemupukan susulan selanjutnya diberikan pada minggu ke-5 dengan komposisi urea, ZA, KCl sebanyak 47 kg, 100 kg, 56 kg per hektar. Pemupukan diberikan dengan membuat garitan disamping tanaman.
Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam. Untuk menghemat biaya, lakukan penyiangan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun apabila serangan gulma menghebat, segera lakukan penyiangan tanpa menunggu pemberian pupuk susulan.
Pengendalian hama dan penyakit
Budidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan penyakit. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra produksi adalah hama ulat dan penyakit layu.
Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi dengan pemungutan manual, ulat dan telur diambil untuk dimusnahkan. Bisa juga dengan menggunakan feromon sex perangkap, gunakan sebanyak 40 buah per hektar. Bila serangan menghebat, kerusakan lebih dari 5% per rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan aktif klorfirifos.
Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan fungsidia.
Panen budidaya bawang merah
Ciri-ciri budidaya bawang merah siap panen apabila 60-70% daun sudah mulai rebah. Atau, lakukan pemeriksaan umbi secara acak. Khusus untuk pembenihan umbi, tingkat kerebahan harus mencapai lebih dari 90%.
Budidaya bawang merah biasanya sudah bisa dipanen setelah 55-70 hari sejak tanam. Produktivitas bawang merah dangat bervariasi tergantung dari kondisi lahan, iklim, cuaca dan varietas. Di Indonesia, produktivitas budidaya bawang merah berkisar 3-12 ton per hektar dengan rata-rata nasional 9,47 ton per hektar.
Umbi bawang merah yang telah dipanen harus dikeringkan terlebih dahulu. Penjemuran penjemuran bisa berlangsung hingga 7-14 hari. Pembalikan dilakuan setiap 2-3 hari. Bawang yang telah kering, kadar air 85%, siap untuk disimpan atau dipasarkan.
Sumber : alamtani.com